EverLastingFriend

EverLastingFriend
YAY! WHERE ARE YOU GOING ? STAY STILL!!!

Sabtu, 22 Juni 2013

MASALAH KARIR BAGI TRANSEKSUAL

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR : MASALAH KARIR BAGI TRANSEKSUAL
A.    Masalah Karir dan Tempat Kerja
Banyak individu transeksual yang mengalami permasalahan atau rasa takut akan prospek masa transisi di tempat kerja. Contohnya masalah pembuatan keputusan apakah akan melakukan transisi di tempat kerja yang sekarang, kehilangan pekerjaan mereka karena transisi mereka, kehilangan pengalaman kerja yang dimiliki dengan nama lain, mengalami diskriminasi ataupun respon negatif dari rekan kerja, bahkan keputusan menggunakan kamar mandi yang mana.
B.     Melalui Masa Transisi di Tempat Kerja
Individu yang melakukan transisi di tempat kerjanya memperoleh manfaat diantaranya :
1.      Jika tetap pada pekerjaan yang sekarang, mungkin mempunya potensi untuk kestabilan finansial yang lebih besar. Mungkin dapat mempertahankan gaji dan memperoleh manfaat yang lebih besar karena masa kerja.
2.      Lebih sedikit mengalami stres jika tetap dengan pekerjaan yang sekarang karena berada diantara kolega yang sudah dikenal dan tugas kerja relatif sama.
Sedangkan rintangannya adalah terkadang rekan kerja melupakan penampilan gender semula individu tersebut sehingga secara tidak sengaja menggunakan kata ganti yang tidak tepat. Rintangan lainnya adalah transeksual memiliki kesadaran diri tentang indentitas.

  1. Transisi di Tempat Kerja Baru
Salah satu manfaat transisi di tempat kerja baru adalah bahwa transeksual tidak harus membuka diri pada rekan kerja. Tetapi jika tetap merahasiakan orientasi seksual di tempat kerja akan terjadi tingginya koflik peran dan kurangnya kepuasan kerja. Dilema yang muncul adalah membuka diri dapat membawa kepuasan diri yang lebih besar, tetapi kemungkinan kerugian dalam hal gaji yang rendah konselor diharapkan dapat mendukung klien saat mereka merundingkan penyingkapan orientasi seksual dan identitas gender, serta mengenali orang yang aman maupun  yang mendukung mereka di tempat kerja. Selain itu konselor mengadakan diskusi yang mengeksplorasi masalah analisis biaya dan manfaat dari bersifat terbuka di tempat kerja. 
   
  1. Aspek-aspek Problematik Mencari Kerja
Saat memutuskan untuk memperthankan pekerjaan individu transeksual harus mempertimbangkan 3 masalah utama yang berhubungan dengan pencarian pekerjaan baru .
1.      Bagi individu yang sedang transisi atau sudah transisi, pengalaman kerja dengan nama baru sangat sedikit, dan bersaing dalam pasar kerja sebagai seorang dewasa yang tanpa pengalaman kerja adalah hal sulit.
2.      Faktor kedua yang harus dipertimbangkan dalam mencari pekerjaan baru adalah proses wawancara. Hal ini sulit khususnya bagi individu yang sedang transisi karena mereka dalam proses pengembangan kepercayaan diri dan harga diri, memberi gambaran yang tegas dan tenang pada majikan adalah hal yang penuh tantangan.
3.      Faktor ketiga adalah etika. Pada lamaran pekerjaan, majikan menanyakan apakah pelamar memiliki pengalaman dengan nama yang lain. Ini menimbulkan dilema etika karena jika menjawab dengan jujur berisiko tidak memperoleh pekerjaan tersebut karena adanya diskriminasi. Namun jika tidak menceritakannya itu adalah kebohongan.

  1. Prasangka dan Diskriminasi : Berhadapan dengan Tim Manajemen dan Rekan Kerja
Penelitian terhadap individu transeksual tentang pengalaman dan psikoterapi menyatakan bahwa masalah dan konflik kerja merupakan alasan utama untuk mencari terapi. Bukti dari komunitas lesbian gay menyatakan bahwa banyak yang mengalami bentuk diskriminasi dan tak ada alasan untuk percaya bahwa individu transeksual dapat terlepas dari prasangka dan/atau diskriminasi yang terjadi di tempat kerja.

  1. Masalah Kamar Mandi
Masalah kamar mandi merupakan salah satu dari sejumlah keputusan yang sulit bagi transeksual.  Meskipun ada peraturan dan garis pedoman untuk membantu manajer dan perusahaan mengenai masalah ini, beban emosi dan pentingnya masalah ini tidak disadari.
Individu transeksual yang mencari bantuan dari ahli psikoterapi diijinkan secara legal untuk menggunakan fasilitas kamar mandi sesuai dengan peran gendernya yang sekarang, terlepas dari adanya operasi jenis kelamin. Namun prakteknya tidak demikian. Beberapa perusahaan mengahruskan individu transeksual yang belum operasi untuk menggunakan kamar mandi sesuai dengan jenis kelaminnya saat itu sampai dia melakukan operasi. Disarankan individu transeksual untuk bekerjasama dengan majikan mereka untuk membantu meringankan ketidaknyamanan yang dialami oleh transeksual denga rekan kerjanya.

  1. Kritikan
Literatur psikologi tentang masalah transeksual tidak memadai. Penelitian menunjukkan bahwa masalah karir merupakan masalah umum dalam psikoterapi tetapi tidak ada studi empiris yang diterbitkan untuk mengevaluasi masalah tempat kerja bagi individu transeksual atau memberi intervensi karir untuk memenuhi kebutuhan khusus mereka.

  1. Rekomendasi bagi Konselor
Langkah menangani idividu transeksual adalah :
1.      Membangun landasan pengetahuan tentang masalah yang dihadapi.
2.      Membantu individu transeksual mengenali seseorang di tempat kerja yang siap untuk membantu melakukan transisi.
Untuk lebih fokus pada masalah karir, ada 4 komponen kompetensi utama yang harus dimiliki konselor agar dapat memenuhi kebutuhan klien transeksual, yaitu :
1.      Harus tahu tentang organisasi dan urusan yang mencakup masalah identitas gender dalam kebijakan non-diskriminasi.
2.      Konselorh harus tahu tentang aspek-aspek pengalaman transisi dan bagaimana kliennya dapat menjalani pengalaman ini di tempat kerja.
3.      Konselor hendaknya mengevaluasi, mengeksplorasi, mengidentifikasi stereotip  maupun penyimpangan profesi dan menggunakan pengetahuan tersebut untuk menerapakan penilaian karir dengan cara yang peka terhadap idividu transeksual.
4.      Konselor menggunakan pengetahuannya dan menerapkan model mengenai identitas seksual untuk tempat kerja.

  1. Kesimpulan
Penelitian dan bukti yang ditampilkan dalam makalah ini dapat dijadikan landasan untuk memahami mengapa masalah karir dan pertimbangan tempat kerja merupakan hal yang sangat penting bagi individu transeksual. Peningkatan kesadarn terhadap masalah akan membawa pada konseling karir yang kuat, perkembangan dan penggunaan penilaian yang lebih baik, serta bertambahnya penelitian yang dilakukan pada saat terus bekerja menangani klien transeksual.

  1. Implikasi dalam Bimbingan dan Konseling

Konselor hendaknya mengevaluasi, mengeksplorasi, mengidentifikasi stereotip  maupun penyimpangan profesi dan menggunakan pengetahuan tersebut untuk menerapakan penilaian karir dengan cara yang peka terhadap idividu transeksual. Perlu kebajikan dan kebenaran dalam setiap keputusan yang diberikan. Nilai kebajikan dan kebenaran yang hakiki adalah bersumber dari agama. Pemberian layanan BK harus bersumber pada nilai agama yang mendasar, universal, dan mutlak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar