BIMBINGAN DAN KONSELING SOSIAL:
TEKNIK PLAY ART THERAPY
Dewasa ini layanan yang diberikan
oleh petugas Bimbingan dan Konseling masih saja terkesan kaku. Terutama dalam
pemberian terapi dirasa masih sangat kurang. Teknik ceramah dirasa masih
menjadi “andalan”.
Sigmund Freud mengatakan bahwa
“suatu pendekatan pendidikan dan merupakan teknik-teknik penyembuhan dengan cara
bermain dan dapat dilihat melalui analisa kejiwaan”. Dengan bermain, anak akan
dapat merefleksikan dirinya secara mudah. Tidak melulu menggunakan kata-katanya
(verbal), akan tetapi ekspresi dan tindakan yang muncul justru adalah reflek
yang merupakan refleksi diri yang lebih efektif yang dapat didapat melalui
sebuah permainan.
Bermain pada dasarnya adalah sebuah
kebutuhan. Terutama pada masa anak-anak. Freud memandang bermain sama seperti
fantasi atau lamunan. Melalui bermain ataupun fantasi, sesorang dapat
memproyeksikan harapan-harapan maupun konflik pribadi. Dengan demikina Freud
percaya bahwa bermain memegang peran penting dalam perkembangan emosi anak.
Anak dapat mengeluarkan semua perasaan negative, seperti pengalaman yang tidak
menyenangkan/traumatik dan harapan-harapan yang tidak terwujud melalui bermain.
Dengan bermain anak tidak hanya
mengandalkan otak kirinya saja yang cenderung berperan besar dalam hal
akademik, akan tetapi audio visual yang ada dalam permainan juga dapat
merangsang kerja otak kanan yang notabene dapat menyimpan memori secara
pemanen.
Dari sinilah timbul penggunaan
teknik play art therapy atau terapi
bermain dalam pemberian layanan bimbingan dan konseling. Teknik ini dirasa
lebih efektif dalam memberikan terapi kepada klien (dalam hal ini siswa).
Selain mengembangkan aspek motorik dan juga afektif, teknik ini juga dapat
melatih kerja otak kanan. Selain itu teknik ini sangat berperan besar dalam
aspek sosial siswa.
TUJUAN
1. Meningkatkan
kemampuan kogtitif
2. Meningkatkan
kemampuan motorik
3. Meningkatkan
kemampuan afektif
4. Meningkatkan
kemampuan berkomuinikasi
5. Meningkatkan
dan menumbuhkan rasa percaya diri
6. Meningkatkan
kemampuan penginderaan
7. Meningkatkan
sikap kerjasama
8. Meningkatkan
kemampuan sosial-emosi
9. Meningkatkan
kemampuan memecahkan masalah
10. Meningkatkan
kemampuan mengambil keputusan
MANFAAT
Yang
pertama adalah klien atau siswa dapat terjun langsung ke dalam kegiatan. Jadi
siswa dapat berpartisipasi secara langsung ke dalam layanan. Sehingga layanan
ini memberikan keefektifan dalam pelaksanaannya. Manfaat selanjutnya adalah
tercapainya tujuan dari teknik ini sendiri yakni :
1. Meningkatnya
kemampuan kogtitif
2. Meningkatnya
kemampuan motorik
3. Meningkatnya
kemampuan afektif
4. Meningkatnya
kemampuan berkomuinikasi
5. Meningkat
dan menumbuhnya rasa percaya diri
6. Meningkatnya
kemampuan penginderaan
7. Meningkatnya
sikap kerjasama
8. Meningkatnya
kemampuan sosial-emosi
9. Meningkatnya
kemampuan memecahkan masalah
10. Meningkatnya
kemampuan mengambil keputusan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar