EverLastingFriend

EverLastingFriend
YAY! WHERE ARE YOU GOING ? STAY STILL!!!

Sabtu, 22 Juni 2013

PLAY ART THERAPY

BIMBINGAN DAN KONSELING SOSIAL: TEKNIK PLAY ART THERAPY
Dewasa ini layanan yang diberikan oleh petugas Bimbingan dan Konseling masih saja terkesan kaku. Terutama dalam pemberian terapi dirasa masih sangat kurang. Teknik ceramah dirasa masih menjadi “andalan”.
Sigmund Freud mengatakan bahwa “suatu pendekatan pendidikan dan merupakan teknik-teknik penyembuhan dengan cara bermain dan dapat dilihat melalui analisa kejiwaan”. Dengan bermain, anak akan dapat merefleksikan dirinya secara mudah. Tidak melulu menggunakan kata-katanya (verbal), akan tetapi ekspresi dan tindakan yang muncul justru adalah reflek yang merupakan refleksi diri yang lebih efektif yang dapat didapat melalui sebuah permainan.
Bermain pada dasarnya adalah sebuah kebutuhan. Terutama pada masa anak-anak. Freud memandang bermain sama seperti fantasi atau lamunan. Melalui bermain ataupun fantasi, sesorang dapat memproyeksikan harapan-harapan maupun konflik pribadi. Dengan demikina Freud percaya bahwa bermain memegang peran penting dalam perkembangan emosi anak. Anak dapat mengeluarkan semua perasaan negative, seperti pengalaman yang tidak menyenangkan/traumatik dan harapan-harapan yang tidak terwujud melalui bermain.
Dengan bermain anak tidak hanya mengandalkan otak kirinya saja yang cenderung berperan besar dalam hal akademik, akan tetapi audio visual yang ada dalam permainan juga dapat merangsang kerja otak kanan yang notabene dapat menyimpan memori secara pemanen.
Dari sinilah timbul penggunaan teknik play art therapy atau terapi bermain dalam pemberian layanan bimbingan dan konseling. Teknik ini dirasa lebih efektif dalam memberikan terapi kepada klien (dalam hal ini siswa). Selain mengembangkan aspek motorik dan juga afektif, teknik ini juga dapat melatih kerja otak kanan. Selain itu teknik ini sangat berperan besar dalam aspek sosial siswa.

TUJUAN
1.      Meningkatkan kemampuan kogtitif
2.      Meningkatkan kemampuan motorik
3.      Meningkatkan kemampuan afektif
4.      Meningkatkan kemampuan berkomuinikasi
5.      Meningkatkan dan menumbuhkan rasa percaya diri
6.      Meningkatkan kemampuan penginderaan
7.      Meningkatkan sikap kerjasama
8.      Meningkatkan kemampuan sosial-emosi
9.      Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah
10.  Meningkatkan kemampuan mengambil keputusan

MANFAAT
Yang pertama adalah klien atau siswa dapat terjun langsung ke dalam kegiatan. Jadi siswa dapat berpartisipasi secara langsung ke dalam layanan. Sehingga layanan ini memberikan keefektifan dalam pelaksanaannya. Manfaat selanjutnya adalah tercapainya tujuan dari teknik ini sendiri yakni :
1.      Meningkatnya kemampuan kogtitif
2.      Meningkatnya kemampuan motorik
3.      Meningkatnya kemampuan afektif
4.      Meningkatnya kemampuan berkomuinikasi
5.      Meningkat dan menumbuhnya rasa percaya diri
6.      Meningkatnya kemampuan penginderaan
7.      Meningkatnya sikap kerjasama
8.      Meningkatnya kemampuan sosial-emosi
9.      Meningkatnya kemampuan memecahkan masalah
10.  Meningkatnya kemampuan mengambil keputusan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar